Selasa, 25 Maret 2008

Ilustrasi Aksi Masa


MANAJEMEN AKSI
R.A.Fatah

Aksi masa mahasiswa, bukan saja mendahulukan kepentingan masyarakat luas. namun juga menjadi tempat bagi individu-individu untuk memajukan kesadarannya yang selama ini masi dipecundangi oleh penguasa. dengan aksi masa kita dapat belajar bersama tentang nilai perjuangan, kebersamaan dan persatuan bahwa didalam persatuan ada kekuatan dan didalam kekuatan ada visi yang siap dieksekusi bersama dan satu hal yang harus ada sebagai peserta aksi adalah keinginan dan kehendak yang kuat akan perubahan.


Bentuk Aksi Masa


aksi masa dikenal dalam berbagai bentuk sesuai dengan target dan sasaran aksi. ada dua bentuk aksi yaitu aksi statis dan aksi dinamis. aksi statis adalah aksi masa yang dilakukan pada satu titik tertentu dari awal sampai ahir. sedangkan aksi dinamis adalah aksi masa yang dilakukan pada satu titik tertentu dan berahir pada titik lainnya sebagai sasaran, sebagai contoh


1. Rapat Akbar
2. Long March
3. Mimbar bebas
4. Panggung Kesenian dll


Jadi Image bahwa aksi Dikonotasikan dengan kekerasan adalah tidak benar. mahasiswa kini sudah terlihat apatis dengan strategi gerakan masa semacam ini, padahal isu yang di demonstrasikan melalui turun jalan, rapat akbar, mimbar bebas, panggung kesenian yang merupakan karakter gerakan mahasiswa, terbilang efektif menyampaikan pesan moral, dan semangat perubahan baik terhadap khalayak maupun kepada peserta aksi sendiri.


Tahapan menuju Aksi Masa


Setiap aksi dilakukan bukan terjadi begitu saja, namun melalui setingan yang matang mulai dari isu apa, siapa saja yang bisa diajak, perangkat aksi yang akan bertugas, dan institusi yang akan dituju.


PRA AKSI


Sebelum aksi, yang harus disiapkan adalah:


SUBSTANSI
a) Isu yang diangkat Contoh:


- Ekonomi, politik masyarakat


b) Target aksi


- Kampanye masa, untuk kampanye propaganda bisa dengan rally damai keliling kota dan tidak perlu menetapkan sasaran aksi (misalnya kantor-kantor pemerintah) sasaran kampanye adalah kebasis-basis masa. Tetapi untuk meraih opini publik, jangan lupa mengontak pers. Jika masa tidak mencukupi untuk rell, mungkin cukup aksi statis dengan orasi dan bagi-bagi selebaran. Kemudian melihat titik aksi yang menjadi konsentrasi masa rakyat.


- Mengajukan tuntutan. Aksi seperti ini biasanya terkait tuntutan ekonomi atau politik dan bisa jadi campuran. Buru misalnya pembatalan PHK sepihak, mahasiswa; kenaikan SPP, penolakan pemecatan imawan/ti di kampus, sasaran aksi misalnya; pabirk,Disnaker, Depnaker, balaikota, gubernuran, DPR,DPRD, kejaksaan, kepolisian, Rektorat, Dekanat, PDM, dll.


- Bentrok. Setingan bentrok bertujuan menaikan opini ke-publik. Aksi bentrok bisa menetapkan sasaran aksi, namun biasanya tidak penting, sebab jarang nyampe kesasaran aksi. Karena biasanya tuntutan yang kelewat politis, sehingga diblokade aparat jauh dari sasaran aksi. Yang penting adalah tuntutan kita terkover oleh madia dan menunjukan kemasyarakata watak otoriter pemerintah walau dengan manis mengatakan populis, demokratis, dsb.


TEKNIS


a. Penentuan rute aksi


Rute harus dipkirkan dengan sebaik mungkin karena juga untuk menarik masa diluar garapan kita atau titik berkumpulnya masa.


b . Penyusunan perangkat aksi (secara lengkap) :


Koordinator lapangan (Korlap), bertanggung jawab penuh dan berwenang keseluruhan aksi misalnya ketua umum IMM Cabang, Korlap harus dipatuhi tanpa protes, adapun kritik-kritik dilakukan pasca aksi. Jika aksi adalah aksi gabungan, Korlap fungsinya hanya koordinator. Keputusan ditentukan berdasarkan kesepakatan berbagai elemen yang tergabung/ disaat diskusi dengan elemen-elemen yang ada, kepemimpinan korlap diambil alih oleh wakil korlap.
wakorlap fungsinya menggantikan Korlap jika, berhalangan atau apabila tertangkap




  1. Tim orator (Propagandis) tim ini bertugas mempropagandakan isu ke-masa aksi dan ke-masa rakyat


  2. Tim agitator. Fungsinya menyemangati masa aksi dengan meneriakan yel-yel dan lagu-lagu perjuangan (Mars) maupun Himne (melihat kondisi masa aksi)


  3. Tim keamanan/Aster. Berfungsii menjaga barisan agar tetap solid, mencega masuknya intel kedalam barisan dan mencega profokasi


  4. Tim sweeper, berfungsi membuka jalan, menahan arus lalulintas dengan mengecek jalur-jalur aksi yang akan dilalui


  5. Tim negosiasi, melakukan negosiasi dengan pihak sasaran aksi (jika ada tuntutan) dan negosiasi dengan aparat keamanan yang memblokir jalan.


  6. Tim logistik, harus menjaga kesalamatan baranga-barang logistik supaya tidak tertinggal atau dirampas aparat.


  7. Tim medis. Bertanggung jawab penuh jika terjadi bentrokan dan luka-luka, siap pula dengan obat-obatan standar (Untuk peserta yang pingsan) siap menghubung ambulans


  8. Tim evakuasi, mempersiapkan jalur-jalur evakuasi jika aksi diprepresi dan memastikan jalur-jalur tersebut bersih dari intel dan aparat


  9. Tim humas, melobi pers dan melakukan konfrensi pers


  10. Tim dokumentasi, dokumentasikan aksi (Voto/Video) dan mencatat kronologi aksdari star sampai finish
    Keterangan:
    Semuanya bisa fleksibel; bisa merangkap atau dihilangkan yang lain. Namun jika aksi masa yang besar semuanya teris labih baik

C. Penyiapan Logistik


Spanduk=berisi tuntutan utama, ditulis ringkas dan langsung kepokok, persoalan. Spanduk utama didepan yang lainnya disamping. Dibawahnya ditulis nama Organisasi misal; IMM Cabang Malang


Pengeras suara=minimal satu jika masa kurang dari sertatus, dan ljika masa lebih dari seratus, lebih baik dua ditambah dengan mgaphone keamanan/aster. Untuk mengatur masa aksi dan menyampaikan pesan aksi pada masarakyat


Poster-poster=lebih baik poster diberi gagang kayu sehingga lebih muda membawanya (sekaligus bisa jadi senjata jika aksi bentrok) poster dibuat sebanyak-banyaknya sehingga banyak tuntutan bisa termuat


Selebaran dan pernyataan sikap sebanyak-banyaknya kemasa rakyat dan pers agar mereka mengetahui dengan jelas tuntutan kita, untuk pernyataan sikap ke pers boleh dibuat khusus lebihbanyak tuntutannya namun sederhana dan singkat, padat-jelas


Bendera. Bendera utama cukup satu didepan. Jika aksi gabungan bendera boleh dibawa masing-masing elemen berdasrakna hasil kesepakatan.


Umbul-umbul. Biasanya nama organ didepan kurang terbaca, karenanya bisa gunakan umbul-umbul.


Ikat kepala. Jika dana tidak cukup, ikat kepala berisi nama aksipun sudah cukup
Kamera (dokumentasi aksi)


Alat tulis dan arloji (mencatat kronologi)


D. Koordinasi


Harus dipastikan bahwa semua perlengkapan telah siap, dan pemberitahuan kemasa aksipun sudah dilakukan dengan baik, untuk itu sebaiknya ditetapkan sentral informasi untuk evaluasi dan tempat koordinasi pasca aksi, terutama jika bentrok


E. Absensi


Hal ini wajib untuk mengetahuai kekuatan masa, agar muda pengontrolan apabila dalam keadaan represif dan kita akan melihat sejauh mana masa ikut melakukan kerja-kerja aksi tersebut


2. SELAMA AKSI


Briefing


Orasi-orasi pembukaan, di isi oleh Korlap/Propagandis tentang tuntutan/lagu-lagu perjuangan untuk menambah semangat peserta aksi.
Bergerak
Komando dari korlap bahwa aksi siap dimulai, dalam perjalanan tim agipro (Agitasi dan Propoaganda) harus bisa memberi semangat pada peserta aksi melalui lagu-lagu/yel yang dikomandoi Korlap.


Tim swepwr harus sering memberi informasi langsung kekorlap tantang keadaan didepan/rute aksi yang akan dilewati, keamanan mengontrol, mengawasi barisan agar tidak cair dan mengawasi intel/masa cair masuk dibarisan yang ingin memprovokasi(tegur jika melakukan provokasi)


3. PASCA AKSI


ABSENSI
EVALUASI
REKOMENDASI

Tidak ada komentar: