Judul : Life
Without Limits
Penulis : Nick
Vujicic
Penerjemah : P. Herdian Cahya Khrisna
Penerbit :
PT.Gramedia Pustaka Utama
Tahun/hal : 2011/259
Tahun/hal : 2011/259
Peresume : Rahmat Abd Fatah
Nick lahir tanpa lengan dan tungkai, namun
ia tak terbatas dengan keterbatasan itu. Nick bahkan berkeliling dunia memberikan
semangat kepada jutaan orang agar mereka mampu menaklukan penderitaan dengan
keyakinan, harapan dan keberanian sehingga mereka dapat mengejar impian-impian
mereka. Nick telah menjalani hidup yang penuh bahagia.
Dalam buku ini ia memotivasi
orang bahwa jika ia dapat menghadapi semua tantangan hidup yang tanpa lengan
dan tungkai, maka kita semua pasti lebih bisa. Ia mengatakan dalam buku ini. juga, ada hal umum yang sering terjadi untuk kita semua. Bahwa kesulitan dan
penderitaan memang dapat memunculkan kebimbangan dan keputusasaan. Tetapi,
katanya; “apapun keadaanmu terimalah dengan suka cita”. selama bertahun-tahun
ia berupaya belajar keras mengenai hal itu dan akhirnya ia bisa melakukannya. Dari
semua etape kehidupan yang dijalaninya, ia dapat memantu kita bahwa sebagian
besar kesulitan yang kita hadapi menawarkan kesempatan bagi kita untuk menggali
siapa sejatinya diri kita dan konstribusi macam apa yang dapat kita berikan
kepada sesama.
Dalam buku ini, ia mengatakan “Aku dan
keluargaku sama sekali tidak mengira bahwa keterbatasanku “deritaku” juga bisa
menjadi berkat, yang memberiku banyak peluang istimewa untuk mengulurkan tangan
kepada orang lain, berempati terhadap mereka, memahami penderitaan mereka, dan
menawarkan penghiburan bagi mereka”. Pada mulanya kata Nick, tidak semua yang
dibutuhkan ada pada dirinya. Karenanya, Ia membentuk beberapa atribut penting
selama perjalanan itu sekaligus sebagai prasyarat untuk hidup tanpa batas. Yaitu;
Rasa memiliki tujuan yang kuat, harapan yang begitu kuat sehingga tak akan
luntur, Iman kepada Tuhan dan peluang yang tak terbatas, rasa cinta dan
penerimaan diri sendiri, sikap yang berkualitas, jiwa yang berani, kemauan
untuk berubah, hati penuh keyakinan, hasrat untuk mendapat peluang, kemampuan
mengkur resiko dan menertawakan kehidupan, dan yang terakhir adalah misi yang
mengutamakan pelayanan bagi sesama.
Kata Nick ” kau mungkin akan terbentur
banyak kesulitan, kau mungkin jatuh dan merasa tidak ada lagi kekuatan dalam
dirimu untuk bangkit kembali, aku tahu bagaimana rasanya. Teman, kita semua merasakannya.
Kehidupan tidak selamanya mudah, tetapi ketika kita menaklukan cobaan, kita menjadi lebih kuat dan
lebih bisa mensyukuri kesempatan-kesempatan kita, yang terpenting adalah
kehidupan yang kau sentuh selama perjalanan dan cara menyelesaikan perjalananmu.
Aku mencintai kehidupanku sebagaimana aku mencintai kehidupanmu. Bersama-sama,
peluang kita sungguh luar biasa. Jadi bagaimana?tidakkah lebih baik kita coba
saja, kawan?
Sering kita meyakinkan diri bahwa kita
tidak cukup cerdas atau menarik atau berbakat untuk mengejar cita-cita kita,
kita mempercayai apa yang dikatakan orang lain tentang kita dan karenanya dalam
bahasa saya sendiri, “sering kita hidup diatas persepsi orang lain”, kita
mempercayai kata Nick, apa yang dikatakan orang lain tentang kita karenanya,
kita membangun penghalang untuk diri kita sendiri. Yang lebih buruk lagi ketika
kau merasa dirimu tidak berguna, pada titik ini sebenarnya kau telah memberikan
batasan bagi karya Tuhan yang bisa berwujud melalui dirimu. Ketika kau menyerah
mengejar impianmu kata Nick, “kau sesungguhnya telah memenjarakan Tuhan, biar
bagaimanapun kau adalah ciptaanya, Tuhan menciptakanmu demi sebuah tujuan,
karena itulah kehidupanmu tidak bisa di batasi, seperti cinta Tuhan tak bisa
kau padamkan”.
Kita adalah anak Tuhan yang elok dan
bahagia, lebih berharga dari semua permata di dunia, aku dan kau benar-benar
sempurna untuk menjadi diri kita yang sejati, karena itu suda seharusnyalah
kita bercita-cita menjadi orang yang lebih baik dan menembus semua batasan kita
dengan impian yang besar, penyempurnaan diri mutlak diperlukan. kerena
perjalanan kehidupan tidak selamanya mulus tetapi selalu layak dijalani. Kata
Nick ; “selama kau masi bernapas, kau memiliki peran yang harus dimainkan”. Aku tak dapat menepuk pundakmu untuk dapat
meyakinkanmu tetapi aku bisa bicra dari hatiku, sesulit apapun kehidupanmu terasa,
selalu ada harapan. Seburuk apapun rintangan yang muncul, pasti ada hari-hari
yang lebih baik di depan, seberat apapun cobaan yang datang, kau pasti dapat
melaluinya. Menunggu adanya perubahan tidak akan mengubah apapun, membulatkan
tekad untuk ertindak sekarang akan mengubah segalanya [hal.3].
Ada luka yang lebih cepat sembuh bila kau
terus melangkah, begitupula kegagalan-kegagalan kehidupan[h.12], tidak semua
yang terjadi pada dirimu dapat kau kendalikan. Beberapa peristiwa dalam
kehidupan terjadi bukan karena kesalahanmu ataupun ada dalam kuasamu untuk kau
cegah, kau hanya bisa memilih, apakah mau menyerah atau mau terus berjuang demi
kehidupan yang lebih baik. Ini nasihatku kata Nick “yakinlah bahwa segala hal
terjadi karena alasan tertentu dan pada akhirnya segalanya akan membawa
kebaikan” [h.13]. sering terbukti bahwa apa yang kau takutkan ternyata tidak
menimbulkan masalah seburuk itu, tidak ada salahnya membayangkan dan
merencanakan masa depan, tetapi ketahuilah bahwa apa yang kau takutkan mungkin
akan terbukti sebagai kejutan paling menyenangkan bagimu. Sering sekali kehidupan
berjalan menuju kebaikan [h.14].
Kehidupanku adalah sebuah kisah petualang
yang masih dalam proses penulisan, begitu juga kehidupanmu. Mulailah menulis
bab pertama sekarang, penuhilah kisah itu dengan petualang dan cinta dan
kebahagiaan, jalanilah petualang itu sembari menuliskannya [h.16]. simpanlah
selalu cinta Tuhan di dalam hatimu karena pasti akan datang saat-saat kau
merasa tidak berdaya[17]. Jika kau memiliki keinginan dan hasrat untuk
melakukan sesuatu, dan itu sejalan dengan kehendak Tuhan, kau pasti akan
berhasil[h.ix]. Tuhan menolong mereka yang menolong diri mereka sendiri, semua
selalu tergantung kepadamu, untuk terus berusaha mencapai tujuan tertinggi bagi
bakat dan impianmu...jika kau tidak mencapai tujuan yang kau kehendaki atau
tidak bisa mewujudkan harapanmu, kemungkinan besar alasannnya bukanlah sesuatu
yang ada di sekitarmu, melainkan di dalam dirimu...kau tidak bisa menunggu
datangnya mukjizat atau peluang yang “sungguh tepat” kau harus membayangkan
dirimu sebagai pengaduk dan dunia adalah masakan yang harus kau matangkan. maka
mulailah mengaduk. [h.18].
Buku ini setidaknya telah menginspirasi
saya, dan karenanya sayapun ingin mengajak anda untuk segera miliki, membaca,
memahami, dan mengambil inspirasi darinya, untuk seagera menebar pesona cinta
kita untuk kemanusiaan. dengan demikian, “ Impian, cita-cita dan keinginan kita
untuk memiliki makna hidup yang lebih, menunjukan bahwa kita sedang berkembang,
sedang bergerak melebihi batasan, sedang membangun harapan, sedang membangun
kebanggan, sedang bergerak membangun kepedulian,sedang bergerak membagi cinta,
semoga setiap detik, setiap menit, setiap jam dan dalam setiap waktu apapun,
kita senantiasa berikhtiar bahwa, apakah setiap tahapan gerak dan setiap
prioritas kita sesuai dengan tujuan terbesar kita yaitu sedang berlomba
memasuki surganya Allah dan sebagai kaidah sederhana dalam perlombaan itu
bahwa, kita tidak akan bisa menjadi lebih baik kecuali dengan apa yang
menjadikan generasi awalnya baik (Rasulullah dan para Sahabat-Nya) karenanya, setelah
menemukan inspirasi dari buku ini ada baiknya kita kembali menggalih keteladanan
Rasulullah dan Para Sahabatnya. Semoga ada manfaatnya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar